Hanya karena terlambat belajar Nokia runtuh, apalagi yang tidak mau belajar ?

by 00.08 0 komentar


Siapa yang tidak kenal dengan Nokia? hampir semua orang mengenalnya karena produknya yang ke'kini'an dan canggih. Perusahaan elektronika terbesar di dunia asal Finlandia ini pernah berjaya di Indonesia atau bahkan di dunia pada awal tahun 2000. sampai akhirnya sekarang sudah tidak terdengar lagi kabarnya. kemanakah gerangan ?

Nokia bangkrut !

sebelum membahas bagaimana bisa perusahaan sebesar itu bisa bangkrut dan sekarang diakuisisi oleh Microsoft, kita akan membahas mengenai sejarahnya.

Nokia didirikan pertama kali bukan sebagai perusahaan penghasil telepon genggam, tapi jauh pada tahun 1865, Fredrick Idestam membuat perusahaan pengilingan pulp. Setelah perang dunia I, perusahaan karet Finlandia mengakuisisi perusahaan penggilingan kayu Nokia dan perusahaan kabel Finlandia. ketiga perusahaan tersebut kemudaian digabung menjadi Nokia Corporation pada tahun 1867. 

Banyak dinamika perusahaan ini, mulai dari melihat peluang pasar elektronika sampai krisis perusahaan tahun 1990-an. Singkat cerita, perusahaan ini berhasil survive dan justru menjadi semakin berjaya setelah berkonsentrasi ke sektor telepon selular.

sejak saat itulah, pasar telepon selular global mulai berkembang sangat cepat dan Nokia menjadi yang nomor satu. Target penjualan sebanyak 500 ribu unit berhasil diraih pada tahun 1994, tenaga kerja sebanyak 54 ribu orang dipekerjakan dan produk yang terjual ada di 130 negara. Dan dari tahun ke tahun Nokia terus mendapatkan keuntungan yang berlipat dan luar biasa hingga akhirnya mereka merasa nyaman karena sudah menguasai mayoritas pasar telepon genggam.

Setelah tahun 2000an diam-diam banyak perusahaan juga mulai merambah bisnis telepon selularnya dan melakukan pengembangan produk. Hingga akhirnya pada sekitar tahun 2007, banyak perusahaan yang dulunya hanya melalukan pengembangan produk kemudian secara sekaligus mengempur pasar.

Nokia yang tak melakukan persiapan apapun dan sedang "asyik-asyiknya" menikmati kejayaan pusing dan kebingungan. Nokia harus membagi mayoritas pasar yang dulu dikuasai kepada perusahaan-perusahaan seperti samsung, Lenovo, Blackberry, ZTE, dan sebagainya.

Puncaknya pada tanggal 3 september 2013, Microsoft membeli unit bisnis perangkat dan layanan bisnis nokia senilai 5,4 milliar euro atau setara dengan 78 trilliun rupiah. Sejak saat itulah Nokia resmi hanya sebuah nama perusahaan dalam sejarah.



CEO Nokia yang terakhir, Jorma Ollila mengatakan kalimat terakhir yang membuat puluhan eksekutif nokia pun meneteskan air mata. Olilla mengatakan "Kami tidak melakukan sesuatu kesalahan, tapi saya tidak tahu mengapa kami kalah"

Kesimpulan yang dapat diambil dari kisah perusahaan ini adalah Nokia terlena dengan kejayaan. Nokia melewatkan belajar untuk bertahan terhadap perubahan dunia yang berjalan terlampau cepat, hingga akhirnya kehilangan kesempatan.

Pelajaran bagi kita adalah jangan mudah terlena dengan kejayaan masa lalu dan berubahlah selagi bisa. Sesuaikan dengan kondisi yang ada. Bila sudah tidak ada puncak tertinggi (sudah sukses) berpindahlah (berubah) untuk mencari puncak (kesuksesan) lainnya.

iqbal

Author

Seorang dosen di sebuah Universitas Swasta yang memiliki cita-cita besar untuk sebuah peradaban | pecinta onde-onde panas

0 komentar:

Posting Komentar