Brak..!
Brak..!
Aku terbangun dari tidur lelapku karena terdengar seseorang diluar pintu mengetuk tapi tak terlalu kuat. Sebelum bangun dan membuka aku meraih handphone smartfren U ku yang kutaruh tak jauh dari ranjang. Kulihat jam menunjukkan pukul 00:05. terlalu malam bagi seseorang untuk bertamu, tanpa berpikir panjang lagi aku bangkit dari tidurku dan berencana untuk membuka pintu, namun sebelumnya aku mengintip dari jendela untuk memastikan siapa yang datang.
Aku terbangun dari tidur lelapku karena terdengar seseorang diluar pintu mengetuk tapi tak terlalu kuat. Sebelum bangun dan membuka aku meraih handphone smartfren U ku yang kutaruh tak jauh dari ranjang. Kulihat jam menunjukkan pukul 00:05. terlalu malam bagi seseorang untuk bertamu, tanpa berpikir panjang lagi aku bangkit dari tidurku dan berencana untuk membuka pintu, namun sebelumnya aku mengintip dari jendela untuk memastikan siapa yang datang.
Saat kulihat dari
jendela tak ada seorangpun diluar dan pintu akhirnya kubuka. Menoleh
kanan-kiri, tak menemukan siapa-siapa. Kost saat itu benar-benar lengang dan
hanya ada 3 orang di kamar sebelah dan aku kira mereka sudah tidur dengan
pulas.
Setelah memastikan
tak ada orang sebenarnya aku ingin kembali, tapi tanpa sengaja aku menengok ke
bawah . Aku kaget bukan kepalang !! Ada
seekor tikus mati, persis di sebelah sandalku didepan pintu. Sepertinya masih
segar baru dibunuh. Aku tak tahu apa artinya ini.. Aku mulai berpikir bahwa aku
saat ini sedang diteror oleh seseorang. Aku mulai mencari di sekeliling sekali
lagi mungkin ada orang yang memeperhatikan dari jauh. Maklum kamar kostku
adalah kamar paling luar dan akses ke jalan besar cukup dekat.
Setelah ku cek
sekali lagi, hasilnya nihil . Tapi waiiit ! Ada sekelebat bayangan hitam di
balik tembok. Kudekati dan ternyata hanyalah seekor kucing hitam legam tanpa
corak lain di tubuhnya, berekor panjang lebat dan agak tak terawat... Dia
melihatku tajam selama beberapa detik dan meninggalkan dengan berlari-lari
kecil hingga menghilang ditelan gelapnya malam.
Sambil menyingkirkan
bangkai tikus, aku mulai berpikir apa sebenarnya yang mendorong kucing itu
berbuat demikian? Apakah dia benar-benar seekor kucing atau kucing jadi-jadian?
Kalau memang jadi-jadian, siapa yang sebenarnya menerorku saat ini mengingat aku
di Cirebon, jangankan musuh, kawan saja tak ada. Pertanyaan-pertanyaan itu
menghantuiku. Tanpa peduli, aku bergegas masuk kedalam kamar untuk melanjutkan
tidurku yang tertunda.
Aku akan lebih
senang jika yang berbuat demikian adalah jin, kenapa? Ya tipu daya setan
berbentuk jin itu amat lemah beda dengan tipu daya setan berbentuk manusia.
Sepertinya logika anehku berkata demikian.
Aku memang tak
takut, hanya penasaran saja atas misteri ini. Pagi harinya aku menulis ini di
status FB ku dan ada salah satu komentar temanku yang menjelaskan secara ilmiah
fenomena ini. Dia menulis
"Menurut
penelitian, kucing yg sengaja meletakkan hewan buruannya di rumah adalah tanda
kucing yang berterimakasih atau tanda balas jasa. Mungkin salah seorang yg
tinggal di rumah atau tetangga pernah berbuat baik dg kucing tsb. Dulu kucing
piaraan saya pernah beberapa kali begitu. Sengaja meningalkan burung gereja
mati di dalam rumah."
Agak sedikit lega
mendengar penjelasan ini, tapi pertanyaan selanjutnya adalah apa sebenarnya
jasaku pada kucing tersebut, entahlah... Sampai ssekarang aku tak tahu.....
Atau mungkin penghuni kost sebelumya yang telah berjasa pada kucing tersebut...
Yang lebih lega lagi
adalah Allah memperingatkan akan kematian dan baru ingat semalam ketika hendak
wudhu utk sholat isya' entah bagaimana ceritanya tiba2 tertidur, mungkin
kelelahan seharian di RS. Andai tak bangun pasti sholat isya akan terlewat,
Alhamdulillah..
gambar mayat tikus
0 komentar:
Posting Komentar