Tukang
listrik memasang kabel, sambil iseng makan kue kukus.
Mahasiswa
paling sebel, klo ditanyain kapan lulus?
-
deritamahasiswa.blogspot.com -
Apa yang terlintas di benak kamu ketika mendengar kata keramat “Mahasiswa” ? Apakah anda membayangkan
seseorang dengan penampilan compang camping, gondrong, celana bolong dan
kerjaanya kuliah tapi tidak jelas apa yang dipelajari. Jika itu bayangan anda,
sungguh kita anda hanya memandang dari satu sisi saja, padahal mahasiswa adalah
“kumpulan orang-orang penting”. Sepenting apakah? Mari kita telaah.
Definisi mahasiswa menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah orang yang belajar di perguruan
tinggi. Banyak referensi yang mengulas tentang siswa secara umum tetapi belum ditemukan
sumber relevan yang membahas mengenai mahasiswa secara mendalam.
Boleh saja dikatakan
mahasiswa lahir pada era Dinasti Fathimiyah tahun 970 Masehi. Dimana saat itu seorang
panglima perang yang bernama Jauhar Al Shaqali mendirikan Universitas/
perguruan tinggi pertama di dunia bernama “Al-Azhar”. Tetapi secara pasti tak
ada yang tahu kapan istilah mahasiswa ada.
Salah satu unsur pembentuk
mahasiswa adalah pemuda. Mengapa
demikian? Bukankah banyak mahasiswa jenjang strata magister/master (S2) atau
strata doktoral (S3) yang sudah tidak muda lagi ?
Pemuda tidak hanya diasossiasikan
dengan fisik dan umur. Cara pandang dan
pola pikir juga masuk didalamnya, bahkan ini yang utama. Energi potensial
yang dimiliki pemuda sangatlah besar, tokoh pemuda yang mengakuinya adalah
presiden pertama RI, Ir. Sukarno yang pernah menuturkan, “1000 orang tua bisa
bermimpi, 1 anak muda bisa mengubah dunia”, Woow !!
Sebuah perumpamaan anda
sedang memperhatikan seorang pengangguran yang masih muda umurnya tetapi ketika
melihatnya tidak ada gairah hidup didalam dirinya sehingga telihat seperti
orang tua yang hanya menunggu dipanggil malaikat maut. Atau disisi lain anda
kagum dengan sosok tokoh berperawakan bapak-bapak yang tak lagi muda tetapi
masih bersemanggat didalam mengembangkan dunia pendidikan.
Contoh pertama diatas
adalah orangtua yang terperangkap dalam diri anak muda sedangkan contoh kedua
adalah orangtua yang memiliki pola pikir dan spirit pemuda. Setelah
membandingkan pengertian pemuda dengan kedua kasus diatas kami rasa anda bisa
memutuskan mana yang lebih pantas disebut sebagai pemuda. Intinya, kita tidak
dapat mempersempit arti dari pemuda hanya sebatas fisik saja.
Taufiq Ismail pernah
menuangkan ke puisinya yang amat mengetarkan dengan menunjukkan betapa besarnya
kekuatan pemuda berwujud mahasiswa dalam karyanya yang berjudul “Takut 66,
Takut 98” :
Mahasiswa takut pada dosen
Dosen takut pada dekan
Dekan takut pada rektor
Rektor takut pada menteri
Menteri takut pada presiden
Presiden takut pada
mahasiswa
Mahasiswa luar biasa bukan ?!
Referensi :
http://deritamahasiswa.blogspot.com
http://pcinu-mesir.tripod.com/news/info/isinfo/lama/azhar.htm
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Re-Code (Your DNA Change) by Rhenald Kasali
0 komentar:
Posting Komentar