oke,, masih semangat kan ? ni lanjutan artikel sebelumnya... bagaimana sih tipe2 mahasiswa itu?
Simpatisan, posisi ini memiliki proporsi yang paling banyak diantara posisi-posisi lainnya. Kekuatan dukungan adalah energi utama yang diberikan simpatisan kepada suatu organisasi. Tanpa adanya simpatisan suatu organisasi akan sulit untuk berkembang. Tidak dipungkiri bahwa pada kondisi tertentu golongan ini justru dapat menjadi bumerang yang dengan cepat menyerang balik kedalam organisasi. Posisi ini sangatlah rawan dan paling mudah diprovokasi oleh pihak luar . Hal ini dikarenakan, tidak ada ikatan yang mendasar kepada organisasi melainkan hanya sebuah rasa dan nasib yang sama.
Simpatisan, posisi ini memiliki proporsi yang paling banyak diantara posisi-posisi lainnya. Kekuatan dukungan adalah energi utama yang diberikan simpatisan kepada suatu organisasi. Tanpa adanya simpatisan suatu organisasi akan sulit untuk berkembang. Tidak dipungkiri bahwa pada kondisi tertentu golongan ini justru dapat menjadi bumerang yang dengan cepat menyerang balik kedalam organisasi. Posisi ini sangatlah rawan dan paling mudah diprovokasi oleh pihak luar . Hal ini dikarenakan, tidak ada ikatan yang mendasar kepada organisasi melainkan hanya sebuah rasa dan nasib yang sama.
Partisipan, merupakan bagian integral dari organisator. Posisi ini sangat berperan
dalam berbagai kegiatan yang terjadi didalam organisasi. Meskipun tidak
memiliki wewenang kebijakan yang besar dan pergerakannya hanya didalam
organisasi, partisipan merupakan
pencitraan dari suatu organisasi. Baik buruknya organisasi biasanya
dilihat dari orang-orang yang mengambil posisi ini. Kita ambil contoh seorang
dokter disebuah RS melakukan kasus
malpraktik, maka yang terkena imbas kesalahannya tidak hanya si dokter dimana
disini sebagai partisipan, tetapi orang cenderung akan memberikan pencitraan yang buruk terhadap RS
itu. Meskipun hanya satu dokter yang melakukan kesalahan tersebut. Untuk itulah
organisasi yang baik adalah organisasi yang mampu mencitrakan dirinya secara baik pula.
Organisator, pelaku utama dari suatu organisasi. Berjalan tidaknya suatu organisasi tergantung dari
kinerja para organisator. Dimana fungsinya adalah perekat utama yang untuk
mempersatukan organisasi dan mensinergikan. Sebuah sistem organisasi yang baik
adalah sebuah cerminan dari organisator yang handal. Organisator terbentuk
bukan hanya semata karena sistem, tetapi ada jugafaktor luar yang
mempengaruhinya. Sebaliknya sistem merupakan outcome hanya dari organisator.
Maka tidak sepenuhnya salah jika masyarakat mempersalahkan pemerintah
terus menerus apabila birokrasi pembuatan surat tertentu begitu rumit,
tentu saja karena pemerintahlah yang menjadi organisator didalam pembuatan
sistem birokrasi.
Aktivis,
mesin pengerak utama organisasi.
Posisi pilihan yang tidak semua orang dapat mendudukinya melainkan harus
melalui seleksi “alam” yang ketat. Bila simpatisan merupakan penyumbang energi
dari luar, maka lain halnya dengan aktivis. Mereka yang berada pada posisi ini
terus menerus memberikan energinya agar roda organisasi terus berjalan. Tanpa
adanya aktivis didalam organisasi hampir bisa dipastikan surutnya motivasi akan segera terjadi, bila
sampai pada tahap yang kronik maka organisasi selanjutnya akan vakum. Jam terbang yang tinggi dari seorang aktivis
biasanya membuat orang pada posisi ini terlihat lebih menonjol dibandingkan
dengan posisi-posisi lain di organisasi.
Selain itu, aktivis adalah generator utama yang memiliki energi sendiri
tanpa perlu diberi energi dari luar. Sehingga yang terlihat adalah mereka selalu mengebu-gebu menyuarakan visi
organisasi.
0 komentar:
Posting Komentar