Semua Orang Boleh dan Bisa Berorganisasi (Part 1)

by 21.03 0 komentar


Semua orang yang lahir didunia ini meskipun tanpa ikut didalam rekruitment organisasi formal tertentu  maka secara otomatis telah terdaftar didalam sebuah organisasi kecil bernama keluarga. Inilah bentuk organisasi paling sederhana yang umum dikenal. Ada seorang bapak yang menjadi kepala organisasinya, ibu yang menjadi wakilnya serta anak-anaknya yang menjadi anggota-anggotanya. Sistem ini tidak rigid berlaku selamannya, anak juga berhak menjadi kepala organisasi keluarga kelak ketika sudah siap, begitu juga anggota keluarga yang lainnya. Inilah organisasi pertama yang semua orang lupa mencatatnya didalam point pengalaman organisasi didalam curicullum vitae (CV).
Layaknya penumpang bus kota, didalam  berorganisasi orang diberikan  kebebasan yang mutlak didalam  memilih posisi dan ‘kasta’ nya sendiri. Tetapi anehnya dengan  harga tiket  yang sama kenyamanan dan keamanan yang didapat berbeda . Sebagian orang akan memilih tempat yang paling nyaman untuk tidur dibelakang, ada yang ditepi dekat dengan jendela, ada juga yang memilih duduk dipaling depan.
 Kita sering mendengar istilah picisan “Posisi menentukan  prestasi”. Ya, biasanya muncul dari siswa/mahasiswa yang tidak siap akan ujian dan mencoba mendekati sedekat mungkin titik episentrum kecerdasan dalam  kelasnya, dalam  hal ini teman yang dianggap pintar dan  loyal untuk memberikan contekan. Tentu hal ini sejauh mungkin dihindari, karena hal yang sangat memalukan  justru akan  menjatuhkan  pelakunya kedalam  jurang kenistaan. Cobalah ambil sisi positif dari istilah diatas tadi dan sambungkan dengan bahasan kita tentang organisasi. Banyak orang yang memilih berbagai macam posisi didalam organisasi tanpa dia sendiri sadar apa saja konsekuensi yang didapat.
Dari pengamatan yang ada di berbagai organisasi muncul istilah-istilah pelaku organisasi itu sendiri, namun sebagian orang sering tidak tepat didalam penyebutan gelar dan penggunaanya. Padahal dari istilah yang ada yaitu simpatisan, partisipan, organisator dan aktivis memberikan makna dan posisi yang berbeda didalam organisasi apalagi dari segi kontribusinya.
Tipe orang yang ada didalam organisasi dan kontribusinya
Jenis perilaku didalam organisasi
Simpatisan
Partisipan
Organisator
Aktivis
Pengertiannya*
Orang yang bersimpati
Orang yang ikut berperan serta dalam suatu kegiatan
Orang yang mengorganisasi; penyusun dan pengatur
Orang yang bekerja aktif mendorong pelaksanaan sesuatu atau berbagai kegiatan dalam organisasinya
Kegiatannya dalam organisasi
·         Memberikan rasa setuju; rasa suka
·         Ikut serta merasakan yang nasib yang dialami organisasi
Ikut serta dalam kegiatan apapun
·         Mempersatukan bagian-bagian dalam perkumpulan untuk tujuan  tertentu
·         Memperkerjasamakan orang-orang/ sumberdaya untuk mencapai tujuan bersama
Giat bekerja dan berusaha memelihara organisasi agar menjadi aktif dan lebih baik
*Kamus besar bahasa Indonesia
Dari klasifikasi diatas kita tidak membicarakan mengenai variabel luar yaitu kompetensi, anggap saja semua orang memiliki kompetensi yang sama. Hal yang akan menjadi perhatian lebih disini adalah sejauh mana dampak yang akan diberikan bila kita mengambil suatu posisi tertentu didalam organisasi.
apab dan bagaimana keempat tipe orang tersebut akan dibahas dalam pembahasan selanjutnya :-)

iqbal

Author

Seorang dosen di sebuah Universitas Swasta yang memiliki cita-cita besar untuk sebuah peradaban | pecinta onde-onde panas

0 komentar:

Posting Komentar